Akhir-akhir
ini di berbagai media massa seperti televisi, koran dan radio banyak sekali
berita yang membahas mengenai gempa bumi. Seperti gempa bumi yang baru-baru ini
terjadi di daerah Sumatera Barat dan sekitarnya dengan kekuatan 7,6 Skala
Ritchter. Nah, tahu kah kalian apa itu Skala Ritchter? Yuks kita simak
penjelasan berikut ini…
Sebelumnya,
satuan gempa dinyatakan dengan skala Mercalli. Satuan ini ditemukan tahun 1902
oleh orang Italia, bernama G. Mercalli. Skala Mercalli terbagi menjadi 12 skala
berdasarkan informasi dari orang-orang yang selamat dari gempa bumi. Skala ini
dimodifikasi pada tahun 1931 oleh ahli gempa H. Wood dan F. Neumann. Skala MMI
(Mercalli Modify Intensity) hingga kini masih digunakan terutama jika tidak ada
peralatan seismograf (masih ingat kan apa itu seismograf?) yang digunakan.
Skala
yang diukur oleh alat seismograf umumnya adalah Richter. Skala Richter mengukur
kuatnya gelombang kejut yang ditimbulkan gempa bumi. Skala ini diciptakan pada
tahun 1935 oleh Charles F. Richter, seorang ahli ilmu gempa bumi (seismologi)
asal Institut Teknologi California, Amerika. Pada waktu itu Charles Richter
dibantu koleganya yang bernama Beno Guttenberg
Skala
Richter pada mulanya hanya dibuat untuk gempa-gempa yang terjadi di daerah
California Selatan, Amerika Serikat saja. Dalam perkembangannya, skala ini
kemudian digunakan secara luas setelah dimodifikasi terlebih dahulu. Skala
Richter ini didasarkan pada pengukuran-pengukuran yang dilakukan oleh alat yang
bernama seismograf yang diletakkan sekitar 100 km atau 62 mil dari pusat gempa
(epicentre).
Menurut
skala Richter, kekuatan gempa bumi digambarkan dengan pecahan desimal dan ada
hubungan dengan energi gempa . Sebagai contoh, gempa dengan kekuatan 2.0 atau
lebih kecil dianggap gempa mikro, biasanya tidak dapat dirasakan oleh manusia
dan hanya tercatat pada seismograf terdekat. Gempa bumi dengan kekuatan 4.5
dapat tercatat pada seismograf di seluruh dunia dan terjadi ribuan kali dalam
setahun termasuk gempa kecil. Kekuatan 5.3 dikelompokkan sebagai gempa bumi
sedang atau menengah dan kekuatan 6.3 termasuk kelas gempa bumi kuat. Karena
skala Richter menggunakan kelipatan logaritma, maka setiap angka mewakili
kekuatan yang 10 kali lebih kuat dibandingkan angka sebelumnya.
Sebenarnya,
masih banyak satuan lainnya yang dapat digunakan untuk mengukur gempa bumi.
Kesemuanya menyatakan seberapa besar kekuatan dan dampak yang ditimbulkan dari
gempa bumi tersebut. Namun yang terpenting adalah upaya kita untuk meminimalisir
kerusakan dan korban jiwa akibat dari gempa bumi.
0 komentar:
Posting Komentar